The Reproductive Structures of The Basal Angiosperm Amborella Trichopoda
(Amborellaceae)
(Struktur Reproduksi
dari Angiospermae Dasar
Amborella
Trichopoda (Amborellaceae)
1.
Latar
Belakang
Penelitian ini memberikan sebuah penjelasan mengenai
struktur reproduksi dari angiospermae dasar, yang bertujuan untuk memberi
pemahaman bahwa struktur reproduksi dari Amborella Trichopoda berbeda
dengan anggota Angiospermae yang lainnya karena tergolong primitif. Topik dari
penelitian ini adalah “Bunga jantan dan bunga betina pada spesies Amborella Trichopoda dari Family
Amborellaceae.
2.
Masalah
Bagaimana
struktur reproduksi dari Angiospermae dasar Amborella Trichopoda dari
Family Amborellaceae?
3.
Metodologi
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode
eksperimen, yaitu bunga diberi FAA (Formalin
Aseto-Alkohol) atau etanol dengan menyiapkan bahan menjadi beberapa bagian
dengan menggunakan microtome. Bunga disematkan di Paraplast atau di Kulzer's
Technovit (2-hidroksietil metakrilat) dan dipotong dengan panjang 6-10 mm.
Bagian yang disematkan Paraplast diwarnai dengan safranin dan Astrablue;
Methacrylate disematkan di bagian yang diwarnai dengan ruthenium merah dan
Toluidine biru. Bagian itu dilipat di Histomount. Untuk penelitian SEM
(Scanning Electron Microscopy), spesimen harus dikeringkan dan dipercikkan atau
dilapisi emas.
4.
Hasil
Penelitian
Amborellaceae merupakan kelompok pertama yang
diketahui tanaman berbunga (angiospermae) untuk memisahkan dari nenek moyang
mereka. Family ini hanya memiliki satu spesies yaitu Amborella trichopoda. Amborella
adalah tanaman dioceous. Pada satu waktu, setiap tanaman menghasilkan baik
bunga maupun benang sari fungsional tapi tidak karpel (putik), namun terkadang
menghasilkan bunga dengan benang sari non-fungsional atau steril berjumlah
sedikit dengan putik yang fungsional.
Perbungaan Amborella Trichopoda terbentuk di ketiak
daun. Perbungaan terbentuk di ketiak daun. Merupakan perbungaan yang perenial
(dapat hidup beberapa tahun terus menerus); bunga tumbuh dari poros daun yang
sama, beberapa bunga yang memerah dapat terbentuk dalam periode waktu, mungkin
selama bertahun-tahun (seperti di Trimeniaceae dan di beberapa Monimiaceae; P.
K. Endress, melalui pengamatan pribadi). Perbungaannya yaitu mengelompok atau
menggerombol, tangkai bunganya (malai) tidak banyak percabangan (gambar 3A). Diketiak
braktea paling bawah dari suatu tangkai (malai), cabang-cabangnya disertai
dengan perhiasan bunga. Bunganya tegak tersebar dari ibu tangkai sampai ke
pedicel atau tangkai bunga.
Bunga
jantan memiliki karpel dengan diameter 4-5 mm. Bunganya berwarna putih krem.
Phyllotaxis bunganya yaitu tersusun spiral, dengan sudut divergensi 1370.
Seperti biasanya, pada bunga spiral jumlah organnya adalah variabel atau tidak
tetap. Tepal tersusun secara spiral membentuk perianthium (pehiasan bunga).
Tepal berwarna tidak mencolok, tipis, dan berbentuk segitiga. Terdapat sembilan
sampai 11 tepal. Bagian terdalam sekitar lima tepal, dan merupakan tepal yang
terbesar. Setiap antera (kepala sari) memiliki empat kantong serbuk sari,
disusun menjadi dua bagian. Jumlah benang sari adalah sekitar 12-21. Benang
sari dalam secara bertahap berukuran lebih kecil dari yang terluar. Biasanya
semua benang sari mengandung serbuk sari. Namun, dalam bunga Amborella trichopoda satu bunga
ditemukan beberapa benang sari yang steril.
Bunga
betina memiliki karpel dengan diameter 3-4 mm, jadi sedikit lebih kecil dari
bunga jantan. Tepal (helaian tenda bunga), benang sari, dan stigma berwarna
putih krem; ovarium berwarna hijau. Seperti pada bunga jantan, phyllotaxis bunga
berbentuk spiral, mengikuti pola Fibonacci, dengan sudut divergensi karpel 1370.
Jumlah tepal adalah tujuh sampai delapan. Jumlah karpel lima (sangat jarang
empat atau enam, menurut pengamatan Bailey dan Swamy 1948, tapi menurut
Je're'mie 1982 berjumlah lima sampai delapan). Seperti pada bunga jantan, lima
tepal paling dalam adalah yang paling besar.
Secara
fungsional Amborella merupakan
tanaman yang uniseksual, namun mereka termasuk biseksual bila dilihat dari
organ yang mereka miliki. Pada bunga betina, terdapat organ lawan jenis yang
nonfungsional. Hanya pada bunga jantan tidak tampak jelas, dan memiliki gynoecium
yang belum sempurna. Tipe perbungaan biseksual pada Amborella merupakan sebuah indikasi yang kuat bagi angiospermae
dasar.
Ada sedikit perbedaan antara bunga jantan dan
betina, selain memiliki benang sari. Bunga jantan terbuka sedikit lebih besar
dari bunga betina; mereka memiliki tepal yang lebih besar dan lebih luas dengan
sedikit bercabang vaskulatur (tidak bercabang pada bunga betina); dan ada lebih
banyak benang sari pada bunga jantan daripada benang sari pada bunga betina.
Organ nonfungsional dari lawan jenis terdapat jelas dalam bunga betina namun pada
bunga jantan tidak jelas.
Amborella memiliki buah yang berwarna merah. Mesocarp
buah spesies Amborella tipis dan
berdaging berwarna merah. Endocarp memiliki permukaan yang berbintik-bintik,
sehingga disebut ruminansia endocarp. Buahnya kering, lebih tipis dari pada
buah segar dan mereka punya permukaan yang tidak rata karena mesocarp yang
mengerut. Dalam persebarannya, biji buah spesies Amborella dibantu oleh hewan yaitu salah satunya burung.
Ketika
Amborella pertama kali dideskripsikan,
Amborella dimasukkan ke dalam Monimiaceae (Baillon 1869), berdasarkan
bentuk luar dari persamaan ciri-ciri bunganya. Dilihat dari perbungaan dan
bunganya, mirip dengan anggota Monimioideae dan Mollinedioideae. Di Amborella dan beberapa Monimiaceae,
perbungaan adalah botryoid (menggerombol) dengan bunga tipis dan sumbu yang
panjang. Bunganya uniseksual.
Dalam
hipotesis filogenetik saat ini, Amborella
adalah kelompok tertua dari semua angiospermae lainnya. Demikian
pertanyaannya muncul dari seberapa jauh Amborella
bisa menjadi model untuk dipahami bagaimana bunga purba terlihat sebelumnya,
saat klade paling dasar tidak didefinisikan, seseorang hanya bisa melakukan
ekstrapolasi sederhana pada magnolia yang primitif.
5.
Kesimpulan
Amborellaceae merupakan kelompok pertama yang
diidentifikasikan ke dalam tanaman berbunga (angiospermae). Family ini hanya
memiliki satu spesies yaitu Amborella
trichopoda. Amborella merupakan tanaman primitif karena tidak memiliki
jaringan pengangkut, berbeda dengan angiospermae modern saat ini. Bunga jantan Amborella
memiliki karpel dengan diameter 4-5 mm. Bunganya
berwarna putih krem. Bunga betina memiliki karpel dengan diameter 3-4 mm, jadi
sedikit lebih kecil dari bunga jantan. Tepal (helaian tenda bunga), benang
sari, dan stigma berwarna putih krem; Ovarium berwarna hijau. Secara fungsional
Amborella merupakan uniseksual, namun
mereka biseksual dalam organ yang mereka miliki.
6.
Komentar
Menurut saya, jurnal yang dijadikan sebagai sumber
rujukan memiliki isi pembahasan yang bagus. Terdapat gambar yang memperjelas struktur
bunga dari Amborella trichopoda.
Namun terdapat kekurangan karena banyak istilah biologi yang disingkat.
Sehingga pembaca akan sulit memahami maksud dari singkatan kata tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar