Beauty

Ads

Tanaman Melati (Jasminum sambac L.)


Tanaman Melati (Jasminum sambac L.)

Tanaman melati (Jasminum sp.) merupakan tanaman hias tropik yang berasal dari berbagai daerah di Asia, Afrika dan Australia. Tanaman melati memiliki bunga yang harum dan dapat digunakan sebagai tanaman hias di dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor). Tanaman melati merupakan jenis tanaman berkayu yang batangnya tumbuh tegak ke atas atau merambat dengan daun tunggal atau majemuk berpasangan maupun menyebar, tergantung spesiesnya. Bunga melati memiliki mahkota berwarna putih, kekuningan atau kemerahan dengan bagian bawah berbentuk seperti pipa kecil dan umumnya beraroma harum.
Tanaman melati selain sebagai tanaman hias juga sebagai tanaman yang dimanfaatkan bagian-bagian tanamannya. Bunganya dapat digunakan sebagai pewangi teh, penghias pengantin, kosmetik, obat tradisional dan bahan parfum. Akar, batang dan daun juga digunakan sebagai obat tradisional.
Kebutuhan bunga melati semakin meningkat khususnya sebagai bunga rangkaian atau bunga tabur pada pesta pernikahan, kelahiran, kematian, acara kenegaraan dan acara resmi lainnya. Begitu juga seiring kemajuan industri maka permintaan tanaman melati juga semakin meningkat sebagai bahan baku industri minyak wangi, kosmetik, pewangi sabun, dan industri tekstil. Tanaman melati juga mempunyai prospek cerah di masa datang sebagai komoditi ekspor non migas. Kenyataanya, tingginya permintaan tersebut tidak ditunjang dengan produksi melati yang memadai.
Perbanyakan melati yang lazim dilakukan adalah dengan penyetekan. Penyetekan disini merupakan pemotongan bagian tanaman, potongan tersebut akan tumbuh dan berkembang menjadi tanaman baru. Karena mudahnya perbanyakan tanaman melati maka para petani lebih suka untuk memilih cara ini. Disamping itu hasilnya akan mempunyai sifat-sifat yang sama dengan tanaman induknya.
Teknik perbanyakan melati secara tradisional dengan cara setek batang banyak dijumpai kendala, antara lain kualitas bibit yang dihasilkan kurang baik. Permasalahan utama dalam penyetekan ialah presentase stek yang berakar dan bertunas tidak terlalu tinggi. Walaupun pada stek materi yang tersedia lebih banyak dan mampu membentuk akar lebih cepat tetapi persentase keberhasilannya relatif rendah, pembentukan bunga dan pertumbuhan akar pada pembiakan vegetatif merupakan masalah utama. Perakaran yang dihasilkan menggunakan zat tumbuh biasanya lebih baik dan lebih banyak dari pada tanpa pemberian zat tumbuh.
ZPT akan efektif pada konsentrasi tertentu. Jika konsentrasi yang digunakan terlalu tinggi maka akan dapat merusak stek karena pembelahan sel dan kalus akan berlebihan sehingga menghambat tumbuhnya bunga serta akar, sedangkan bila konsentrasi yang digunakan di bawah optimum maka ZPT tersebut tidak efektif.
Zat pengatur tumbuh yang sering digunakan untuk perakaran adalah auksin, namun relatif mahal dan sulit diperoleh. Sebagai pengganti auksin sintesis dapat digunakan bawang merah. Bawang merah mengandung minyak atsiri, sikloaliin, metialiin, dihidroaliin, flavonglikosida, kuersetin, saponin, peptide, fitohormon, vitamin dan zat pati. Selanjutnya fitohormon yang dikandung bawang merah adalah auksin dan giberelin.
Share on Google Plus

About Rizal18

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar